Ji Jingga

Ji Jingga
Ibo

Senin, 01 Oktober 2012

SINOPSIS BELENGGU Kary. Armijn Pane



SINOPSIS BELENGGU
 Sukartono adalah seorang Dokter yang dermawan, ia menikah dengan seorang perempuan berparas cantik, pintar, serta lincah. Perempuan itu bernama Sumartini yang biasa dipanggil Tini. Sebenarnya Dokter Sukartono tidak mencintai Tini. Demikian pula sebaliknya, Tini juga tidak mencintai Dokter Sukartono.
Mereka berdua menikah dengan alasan masing-masing. Tono menikahi Tini karena kecerdasan serta Tini dianggap cocok untuk mendampinginya sebagai seorang dokter. Dengan menikahi Dokter Sukartono, Tini akan lebih mudah melupakan masa lalunya yang kelam. Karena alasan mereka itulah yang membuat keduanya tidak saling mencinta dan kurangnya rasa kasih sayang antara keduanya.
Karena tidak adanya rasa saling mencintai, mereka tidak pernah akur, mereka tidak pernah duduk bersama untuk berbincang dan saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi pun diselesaikan sendiri-sendiri, tidak pernah sekalipun mereka selesaikan bersama layaknya suami istri. Karena hal tersebut terus terulang membuat kehidupan rumah tangganya tidak harmonis, keduanya sering pula salah paham sehingga menimbulkan pertengkaran dalam rumah tangga mereka.
            Ketidakharmonisan rumah tangga mereka semakin hancur karena Dokter Sukartono sangat mencintai dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia tidak pernah merasa lelah menolong pasien yang membutuhkan jasanya, kapanpun pasien membutuhkannya, dengah sigapnya ia akan membantu. Ia juga dikenal sebagai Dokter yang dermawan karena ia tidak pernah memaksa pasien membayar saat pasien tersebut belum bisa membayar ataupun tidak mampu membayar biaya pengobatan. Karena bekerja dengan tidak mengenal waktu, dia sering meninggalkan istrinya sendirian di rumah dan tidak pernah meluangkan waktu untuk istrinya.
Pertengkaran pun sering terjadi di dalam rumah tangga mereka karena kesibukan Tono. Menurut Suamrtini, Dokter Sukartono sangat egois Tini merasa telah disepelekan dan merasa bosan karena selalu ditinggalkan suaminya yang selalu sibuk menolong pasien-pasiennya. Dia merasa dirinya telah dilupakan dan merasa bahwa derajatnya sebagai seorang perempuan telah diinjak-injak. Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak sebagai seorang istri, hampir setiap hari mereka bertengkar, mereka merasa paling benar dan tidak adak yang ingin saling mengalah.
Suatu hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang wanita yang mengaku dirinya sedang sakit keras. Wanita itu meminta Dokter Sukartono datang kehotel tempat dia menginap. Dokter Sukartono pun datang ke hotel tersebut. Setibanya dihotel, dia merasa terkejut sebab pasien tersebut adalah Yah atau Rohayah, tetangga dan kawan kecil ketika di bandung, mereka bersekolah di Sekolah Rendah yang berselisih tiga tingkat. Waktu itu Yah sudahmenjadi seorang janda. Dia korban kawin paksa karena tidak sanggup hidup dengan suami pemberian orangtuanya, Rohayah kemudian melarikan diri ke Jakarta. Kehidupannya di Jakarta sangat suram ia menjadi wanita panggilan. Sebenarnya sudah lama Yah menyukai Dokter Tono, sebab itulah ia berpura – pura sakit dan meghubungi Dokter Sukartono untuk mengobatinya.
Perasaan rindu kepada Dokter Sukartono yang tak tertahankan, akhirnya Yah memutuskan untuk menggoda Tono. Dalam hal rayu merayu Yah sangat pandai karena pekerjaan itulah yang dilakukannya selama di Jakarta. Awalnya Dokter Sukartono tidak tergoda akan rayuan Yah, tetapi ia tidak putus asa, sehingga ia sering meminta Tono untuk mengobatinya, karena sering bertemu dan digoda Dokter Sukartono mulai tergoda, Yah dapat memberikan banyak kasih sayang yang selama ini tidak diperoleh dari istrinya. Karena sering bertengkar dengan istrinya Tono akhirnya sering mengunjungi Yah dan merasa hotel tempat Yah tinggal sebagai rumah yang dapat menentramkan hatinya dimana semua yang didambakan sebagai seorang suami terpenuhi di tempat Rohayah.
Hubungan Tono dan Yah diketahui oleh Tini, betapa marah dan terbakarnya hati Tini dan ingin mendatangai wanita yang telah berhubungan gelap dengan suaminya, akibat kemarahan yang tak tertahankan Tini mendatangi Yah dengan hati yang sangat panas. Setibanya di tempat Yah kemarahannya lagsung hilang karena melihat keramahan dan kelembutan Yah.
Setelah pertemuannya dengan Yah, Tini merasa bersalah kepada suaminya karena tidak bisa menjadi seorang istri yang baik dan member kasih saying kepada suaminya. Ia pun memutuskan untuk bercerai dengan Tono, walaupun perceraian tersebut tidak pernah diharapkan oleh Dokter Tono tetapi keputusan tersebut sudah dipikirkan matang – matang oleh Tini dan ia tidak bisa menahan istrinya.
Setelah perceraian tersebut Tini berangkat ke Surabaya untuk memimpin rumah piatu temannya yang di kenal pada waktu kongres, betapa sedih Tono ditinggal pergi dan kesedihannya bertambah pada saat ia ke rumah Yah dan terkejut melihat gerobak yang penuh dengan barang – barang bagaikan orang yang akan pindah rumah, dan babu di rumah itu memberikan bungkusan kertas bundar kepada Dokter Tono dan ternyata surat Yah untuknya yang tertulis tangan : Nyanyian selamat tinggal oleh Yah untuk Tono.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar