BAB I
PENDAHULUAN
Tokoh ialah
pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa
tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat
penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah
tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character).
Tokoh datar
ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk
saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh
bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan
kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.
Dari segi
kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah
pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert
ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya
sastra dikenal pula tokoh ramaticst dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang
disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah
tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
Ada beberapa
cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung
melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan rama-ciri tokoh tersebut
secara langsung. Cara ramatic, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara
langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian
pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam
menganalisis suatu tokoh dalam drama kita dapat menggunakan cara analiti. Analitik adalah cara penampilan
tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan rama-ciri
tokoh tersebut secara langsung, dan menggunakan
Cara ramatic. Dramatik adalah cara menampilkan tokoh tidak secara
langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian
pelaku atau tokoh dalam suatu cerita. Sehubungan dengan itu, karakter tokoh pada drama I TOLOK dapat di
analisis dengan menggunakan cara ramatic.
Drama I TOLOK bermula Jahek seorang Sinrilik dan sudah berumur lebih dari seratus tahun, menceritakan
kembali mengenai kisah sahabatnya I Tolok. Baginya, sosok I Tolok merupakan
sosok pahlawan yang membela kaum miskin dari penjajahan Belanda. I Tolok
merupakan seorang yang berani melawan Belanda dan menggarong atau merampok
harta orang-orang Belanda dan orang kaya kikir kemudian hasilnya dibagikan
kepada orang-orang miskin. Ia sukar ditangkap dan kuat dalam bertarung. Pada
suatu malam, I Tolok bermimpi bahwa semuanya akan berakhir dan matinya sudah
dekat. Hal ini I tolok ceritakan kepada istrinya yang bernama Sarampa dan para
sahabatnya.
Adapun hasil analisisnya sebagai berikut.
I Tolok
I Tolok merupakan sosok yang peduli kepada
orang miskin, hal ini dapat dilihat pada dialog.
Digarongnya mereka,
dan dibagikan hasilnya kepada orang – orang miskin ( Arge, 1978 : 1 )
I
TOLOK juga seseorang yang kuat dan baik hati, hal ini dapat di buktikan pada
dialog tokoh lain.
“Orang keenam :
Mengucapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atas diri orang kebal seperti dia. ( Arge, 1975 : 21)”
“Orang ketiga : Dan ia memang punya kebaikan,
tak sedikitpun buruknya bagi kita.
( Arge, 1978 : 27)”
I
Sarampa
I Sarampa merupakan sosok yang sabar,
dan tabah. Ketabahannya dapat dilihat dalam kutipan dialog Jahek sebagai
berikut.
“(BANGUN, DIDEKATINYA SARAMPA.
BERUSAHA MENENAGKAN DIRI) Heningnya engkau,
Sarampa. Mestinya aku juga begitu. Sebagai sahabatnya, akupun diberi pesan yang
sama…. ( Arge, 1978 : 25 )”
Jahek
Jahek
merupakan sosok yang pemberani dan setia kawan. Keberaniannya dia tunjukkan
ketika berhadapan dengan Belanda. Hal ini dapat dilihat pada nebenk text dari
dialog Jahek.
(MELOLONG SAMBIL
MENYERBU KOMANDAN ITU) ( Arge, 1978 : 37 )
Kesetiakawanan Jahek dapat juga dilihat
dari dialognya sendiri yang menyatakan sebagai berikut.
“Sekali lagi I Tolok mati.
(BERBISIK). Dan aku belum di situ. Mestinya....(TIBA-TIBA IA BERSERU KE
LANGIT). O, Maut! Engkau melupakanku!
(KEPADA YANG MATI) Eii, sahabat kami yang mulia, yang hatinya lelaki tembaga,
siri’ dan pacce pejantan Makassar bangkit
dari napasmu yang diam! Bangkitlah dari diammu, dan bakar
kami dengan api sukmamu. ( Arge, 1978 : 31 )”
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Karakter I Tolok merupakan pahlawan bagi masyarakat miskin
khususnya di derah bugis dengan menjadi seorang penyamun yang membagi hasil rampokan
dari orang kaya yang kikir dan para kaki tangan belanda dengan membagi hasilnya
pada rakyat miskin, I TOLOK juga seorang yang kuat yang berani untuk berangkat
ke kenduri. I Sarampa ialah istri I Tolok yang merupakan seorang wanita yang
setia, dan Jahek ialah seorang yang setia kawan dan juga pemberani.
Daftar Pustaka
08,teater. 2010. Tokoh
dan Penokohan. www.teater08.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 22 Mei 2012.
Khairil, deejay.
2010.Pengertian tokoh dan penokohan http://khairilcomunity.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 22 Mei 2012.
Arge, Rahman.1978. I
TOLOK