Ji Jingga

Ji Jingga
Ibo

Senin, 28 Mei 2012

ANALISIS tokoh drama I TOLOK


BAB I
PENDAHULUAN

               
Tokoh ialah pelaku dalam karya sastra. Dalam karya sastra biasanya ada beberapa tokoh, namun biasanya hanya ada satu tokoh utama. Tokoh utama ialah tokoh yang sangat penting dalam mengambil peranan dalam karya sastra. Dua jenis tokoh adalah tokoh datar (flash character) dan tokoh bulat (round character).
Tokoh datar ialah tokoh yang hanya menunjukkan satu segi, misalnya baik saja atau buruk saja. Sejak awal sampai akhir cerita tokoh yang jahat akan tetap jahat. Tokoh bulat adalah tokoh yang menunjukkan berbagai segi baik buruknya, kelebihan dan kelemahannya. Jadi ada perkembangan yang terjadi pada tokoh ini.
Dari segi kejiwaan dikenal ada tokoh introvert dan ekstrovert. Tokoh introvert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh ketidaksadarannya. Tokoh ekstrovert ialah pribadi tokoh tersebut yang ditentukan oleh kesadarannya. Dalam karya sastra dikenal pula tokoh ramaticst dan antagonis. Protagonis ialah tokoh yang disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya. Antagonis ialah tokoh yang tidak disukai pembaca atau penikmat sastra karena sifat-sifatnya.
Penokohan atau perwatakan ialah teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.
Ada beberapa cara menampilkan tokoh. Cara analitik, ialah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan rama-ciri tokoh tersebut secara langsung. Cara ramatic, ialah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita.
BAB II

PEMBAHASAN

            Dalam menganalisis suatu tokoh dalam drama kita dapat menggunakan  cara analiti. Analitik adalah cara penampilan tokoh secara langsung melalui uraian pengarang. Jadi pengarang menguraikan rama-ciri tokoh tersebut secara langsung, dan menggunakan  Cara ramatic. Dramatik adalah cara menampilkan tokoh tidak secara langsung tetapi melalui gambaran ucapan, perbuatan, dan komentar atau penilaian pelaku atau tokoh dalam suatu cerita. Sehubungan dengan itu,  karakter tokoh pada drama I TOLOK dapat di analisis dengan menggunakan cara ramatic.
Drama I TOLOK bermula Jahek seorang Sinrilik dan sudah berumur lebih dari seratus tahun, menceritakan kembali mengenai kisah sahabatnya I Tolok. Baginya, sosok I Tolok merupakan sosok pahlawan yang membela kaum miskin dari penjajahan Belanda. I Tolok merupakan seorang yang berani melawan Belanda dan menggarong atau merampok harta orang-orang Belanda dan orang kaya kikir kemudian hasilnya dibagikan kepada orang-orang miskin. Ia sukar ditangkap dan kuat dalam bertarung. Pada suatu malam, I Tolok bermimpi bahwa semuanya akan berakhir dan matinya sudah dekat. Hal ini I tolok ceritakan kepada istrinya yang bernama Sarampa dan para sahabatnya.
  Adapun hasil analisisnya sebagai berikut.
I Tolok
      I Tolok merupakan sosok yang peduli kepada orang miskin, hal ini dapat dilihat pada dialog.
     Digarongnya mereka, dan dibagikan hasilnya kepada orang – orang miskin ( Arge, 1978 : 1 )
                  I TOLOK juga seseorang yang kuat dan baik hati, hal ini dapat di buktikan pada dialog tokoh lain.
 “Orang keenam : Mengucapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi atas diri orang kebal    seperti dia. ( Arge, 1975 : 21)”
 “Orang ketiga : Dan ia memang punya kebaikan, tak sedikitpun buruknya bagi kita.    
( Arge, 1978 : 27)”
    
            I Sarampa
           I Sarampa merupakan sosok yang sabar, dan tabah. Ketabahannya dapat dilihat dalam kutipan dialog Jahek sebagai berikut.
 “(BANGUN, DIDEKATINYA SARAMPA. BERUSAHA MENENAGKAN DIRI) Heningnya    engkau, Sarampa. Mestinya aku juga begitu. Sebagai sahabatnya, akupun diberi pesan yang sama…. ( Arge, 1978 : 25 )”



                  Jahek
            Jahek merupakan sosok yang pemberani dan setia kawan. Keberaniannya dia tunjukkan ketika berhadapan dengan Belanda. Hal ini dapat dilihat pada nebenk text dari dialog Jahek.
 (MELOLONG SAMBIL MENYERBU KOMANDAN ITU) ( Arge, 1978 : 37 )

      Kesetiakawanan Jahek dapat juga dilihat dari dialognya sendiri yang menyatakan sebagai berikut.
 “Sekali lagi I Tolok mati. (BERBISIK). Dan aku belum di situ. Mestinya....(TIBA-TIBA IA BERSERU KE LANGIT). O, Maut! Engkau melupakanku! (KEPADA YANG MATI) Eii, sahabat kami yang mulia, yang hatinya lelaki tembaga, siri’ dan pacce pejantan Makassar bangkit dari napasmu yang diam! Bangkitlah dari diammu, dan bakar kami dengan api sukmamu. ( Arge, 1978 : 31 )”

BAB III

PENUTUP
Simpulan
            Karakter I Tolok merupakan pahlawan bagi masyarakat miskin khususnya di derah bugis dengan menjadi seorang penyamun yang membagi hasil rampokan dari orang kaya yang kikir dan para kaki tangan belanda dengan membagi hasilnya pada rakyat miskin, I TOLOK juga seorang yang kuat yang berani untuk berangkat ke kenduri. I Sarampa ialah istri I Tolok yang merupakan seorang wanita yang setia, dan Jahek ialah seorang yang setia kawan dan juga pemberani.



Daftar Pustaka
08,teater. 2010. Tokoh dan Penokohan. www.teater08.wordpress.com. Diunduh pada tanggal 22 Mei 2012.
 Khairil, deejay. 2010.Pengertian tokoh dan penokohan http://khairilcomunity.blogspot.com. Diunduh pada tanggal 22 Mei 2012.
Arge, Rahman.1978. I TOLOK